BAORI Batalkan Munasluber PB.PTMSI

JAKARTA- Seperti yang di lansir dari TribunOlahraga.com

Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) akhirnya memutuskan hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munasluber) PTMSI yang berlangsung 27-28 Maret lalu di Hotel Santika Jakarta tidak sah. Keputusan itu diambil karena Munasluber yang difasilitasi oleh KONI Pusat tersebut cacat hukum.

Dengan demikian kepengurusan PB.PTMSI pimpinan Datu Sri Tahir MBA periode 2018-2022 juga secara otomatis dinyatakan batal demi hukum. Itu artinya kepengurusan Tahir hanya seumur jagung.

Tim kuasa hukum Pengprov PTMSI Sulut, Subali yang menggugat hasil Munasluber PB.PTMSI saat dijumpai sejumlah media seusai keputusan BAORI itu mengatakan mulai Kamis, (7/6) 2018, PB.PTMSI pimpinan  Tahir dinyatakan batal demi hukum.

”Syukur Alhamdulillah, keputusan BAORI menyatakan hasil Munasluber PTMSI yang berlangsung 27-28 Maret lalu tidak sah dan memerintahkan PP.PTMSI pimpinan Oegroseno untuk segera melakukan rekonsliasi secara menyeluruh,”kata Subali.

Subali juga menjelaskan bahwa rekonsliasi ini diharapkan mengakhiri polemik di PTMSI seperti yang diperintahkan oleh Kemenpora. Dalam salah satu butir keputusan BAORI itu tak ada perintah untuk menggelar Munaslub atau sejenisnya.

”Saya kira ini langkah terbaik untuk menyelesaikan  polemik berkepanjangan di PTMSI, Sudah hampir 4 tahun tenis meja  Indonesia enerjinya habis dalam pusaran konflik. Kasihan atletnya yang jadi korban apalagi kita akan menghadapi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang,”papar Subali.

Sementara itu Oegroseno menyambut baik keputusan BAORI itu. Menurut pensiunan Perwira Tinggi Bintang Tiga (Polri) ini, keputusan tersebut bukan untuk mencari siapa yang menang atau siapa yang kalah. Ini kemenangan tenis meja Indonesia.

Mantan Kapolri itu menilai, dalam keputusan BAORI ini harus dilihat dari kepentingan yang lebih basar yakni tenis meja Indonesia. ”Kita sudah lelah melihat polemik berkepanjangan  di tenis meja Indonesia. Sudah cukup kita akhiri dan marilah kita semua bersatu demi prestasi atlet tenis meja Indonesia ke depan,”papar Oegroseno.

Sebagai Ketua Umum PP.PTMSI, Oegroseno akan mengajak semua elemen tenis meja Indonesia duduk bersama memikirkan  pembinaan tenis meja Indonesia. Selama konflik berlangsung, banyak enerji kita terbuang dan dampaknya pembinaan terbengkalai.

Menjawab pertanyaan apakah akan merangkul Tahir yang sudah berjuang merebut kursi Ketua Umum PB.PTMSI pada Muinasluber lalu, Oegroseno mengatakan, tak hanya Tahir, siapa pun yang mau dan punya niat membangun tenis meja Indonesia tak ada masalah.

”Saya tentu menginginkan rekonsliasi ini dilandasi oleh niat luhur dari kita semua. Rekonsiliasi untuk semua. Harapan saya, rekonsiliasi ini mengakhiri polemik tenis meja Indonesia,”demikian Oegroseno. TOR-08