
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) bekerjasama dengan sponsor utama SSP Holding, mendapat kehormatan untuk menyelengarakan Kejuaraan Tenis Meja Asia di GOR Among Raga,15 September 2019 sampai 22 September 2019 mendatang.
Kejuaraan tenis meja bertajuk ‘SSP 24th ITTF ASIAN TABLE TENNIS CHAMPIONSHIPS 2019’ ini merupakan kejuaraan dua tahunan terbesar di Asia, dan pemenangnya berhak menyandang gelar juara Asia.
Pada kejuaraan dua tahunan ini, negara-negara yang menjadi anggota Asia Table Tennis Union (ATTU) diproyeksikan bakal tampil diantaranya negara Asia Tenggara, Timur, Tengah, Selatan, dan Barat.
“Dipilihnya Yogyakarta sebagai venue kejuaraan tenis meja Asia karena beberapa pertimbangan diantaranya aspek budaya, sosial masyarakat, keamanan, geografis, dsb yang memberikan nilai konstruktif bagi NKRI dan khususnya bagi provinsi ini,” ujar Ketua PP PTMSI, Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Oegroseno pada jumpa pers di Yogyakarta, Rabu (26/6/2019).
Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat sebagai Wakapolri tersebut mengatakan sebanyak 500-an atlet dan official dari sekira 40 negara yang tergabung di ATTU bakal ambil bagian.
“Kejuaraan ini kemungkinan kalau semua anggota ATTU ambil bagian ya diikuti ada 44 negara, tapi prediksi kita 35-40 negara Asia yang bakal tampil,” terangnya.
Lebih lanjut, Oegroseno mengatakan peta persaingan kejuaraan tenis meja Asia masih didominasi negara unggulan diantaranya China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, India, dan Singapura.
Sehingga, lewat ajang ini diharapkan dapat menempa para petenis meja Tanah Air untuk menimba pengalaman, mengasah jam terbang sekaligus memasyarakatkan olah raga tenis meja.
“Di tingkat Asean saja sulit untuk maju lagi, untuk itu saya mencoba membuat formula baru yaitu menerjunkan kelompok usia dibawah 18 tahun, yang setiap tahun kita adakan seleksi dalam skema promosi dan degradasi. Sekarang ada 16 petenis meja yang tengah seleksi, nantinya akan kita ambil 4 putra dan 4 putri untuk turun di Kejuaraan Tenis Meja Asia ini,” kata Oegroseno.
“Harapannya kejuaraan tenis meja yang diketahui hanya perlu peralatan ringan, simpel dan tidak mahal dapat tersosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga kita dapat menyamai prestasi berbagai negara di antaranya India dan China,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Daerah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda PTMSI DIY), Bagiya Rakhmadi, berharap dukungan semua pihak demi suksesnya Kejuaraan Tenis Meja Asia.
“Kami siap mendukung suksesnya penyelenggaraan, Nah di DIY ini kan olah raga tenis meja bukan favorit, sekarang bagaimana cari menarik masyarakat untuk menyaksikan kejuaraan Tenis Meja Asia ini. Tahun 2012 silam di Amongraga juga digelar Kejuaraan Tenis Meja se-Asia Tenggara, nah yang bakal digelar ini se-Asia. Tentu ini jadi kesempatan yang luar biasa,” terang Rakhmadi. (*)